Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Tuesday 22 September 2009

Uger-uger Pasang Sastra Bali Latin (Bagian 2)

4. Aksara Maduita

Huruf maduita dalam pasang sastra Purwadresta, ditulis satu saja dalam tulisan Bali Latin, seperti:

buda
yuda
sida

Perlu ditambahkan, bahwa duita karena surang dalam Pasamuhan Agung Kecil Bahasa Bali tahun 1963 dihapuskan, karena kurang dapat dipertanggung jawabkan, di samping kebetulan di antaranya menyalahi hukum daerah artikulasi (pakadangan aksara), misalnya tulisan: kalau kita perhatikan duita-nya yaitu adalah termasuk murdania sedangkan adalah termasuk dantia. Hal ini tidak mungkin sekaligus dapat diucapkan atau dibentuk oleh lidah kita dalam keadaan tempat yang berbeda. Berdasarkan hasil keputusan ini, maka uger-uger yang berbunyi: Saluiring kruna lingga, yening aksarane ring arep masurang, ring pungkur wenang maduita, sudah tidak berlaku lagi.

Dengan demikian maka:

MULA-MULA KINI DITULIS TETAP DIBACA
karna (kuno) karna karna
arka (kuno) arka arka
surya (kuno) surya surya
parwa (kuno) parwa parwa

Jadi bentuk duita yang ada sekarang menurut keputusan tersebut ialah duita disebabkan karena perubahan bentuk dari akar kata menjadi kata dalam bahasa Sanskerta ditetapkan, umpama:

AKAR KATA KATA DITULIS
wrt wrtta
cit citta
budh buddha
dan lain sebagainya

5. Tengenan Wianjana

Tengenan wianjana ny diganti dengan n saja, misalnya:

TULISAN DISALIN
panjang
pancing
pancoran

6. Garis Pencerai (tanda simpang)

Garis pencerai ini dipergunakan pada:

Kata dui lingga (kata ulang)

Dui sama lingga putih- putih
Dui samatra lingga kitak- kituk, dangkrak- dingkrik
Dui maya lingga ali- ali, katang- katang
Dui purwa sate- sate = sesate
Dui wasana lingga pakacos-cos = pakecoscos
pakatel- tel = paketeltel

Catatan: Dui bina lingga ekasruti tidak memakai garis pencerai (bahkan ada yang dijadikan satu) misalnya: kacang lindung, jaja uli, biyu kayu, jebug arum, kertamasa, matanai (termasuk kata majemuk = kruna satma, istilah sekarang).

Menceraikan kata atas suku katanya. Anusuara menjadi satu dengan aksara suara pada kata itu. Perhatikan contoh di bawah ini:

umah u - mah
umahe u - mah - e
umahina u - mah - in - a
kuikukanga kul - kul - ang - a
pangamesan pa - nga - mes - an

Mengapa pada contoh terakhir ini tidak dibuat: pang - a - mes - an?


7. Aksara Arda Suara

Arda suara: r, l, yang suaranya melekat benar dengan huruf di mukanya, tidak usah diberi bakti e di antaranya sebab ia berfungsi sebagai aksara suara, umpama:

Tulisan Disalin Diurai Bukan
caplok ca - plok ca - pelok
mantra man - tra man - tera
prau pra - u pera - u
makaplug ma - ka - plug ma - ka - pelug
krekuak kre - kuak kere - kuak

...bersambung...

sumber: http://www.babadbali.com/aksarabali/books/ppebb/pp-set.htm

No comments:

Post a Comment